Terima Kunjungan SMA MTA Surakarta, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Bekali Materi Bahasa Jurnalistik
Raihan Tri Atmojo, Muhammad Ardiansah Maulana Malik, Nathaniela Tsany Dewi, Farah Syahida Rosda *)
Kabupaten Semarang, balaibahasajateng.kemdikbud.go.id—Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menerima kunjungan studi dari SMA MTA Surakarta di Aula Cipto Mangunkusumo pada Senin, 29 Juli 2024. Kunjungan tersebut dihadiri oleh 36 siswi SMA MTA Surakarta.
Guru pendamping SMA MTA Surakarta, Junardiono, S.S., mengatakan bahwa kunjungan para siswi itu bertujuan mengenalkan peran dan tugas Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
“Selain mengenal Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, kunjungan para siswi SMA MTA Surakarta hari ini juga untuk mendapatkan pembekalan mengenai penggunaan kaidah kebahasaan dan jurnalistik,” ujar Junardiono saat memberikan sambutan di di Aula Cipto Mangunkusumo pada Senin, 29 Juli 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional BIPA, Citra Aniendita Sari, M.Hum., menyambut hangat kunjungan siswi SMA MTA Surakarta ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah itu. Dalam sambutannya, Citra menyampaikan bahwa tugas Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sama dengan Balai Bahasa di provinsi lainnya, hanya dibedakan dari lingkup wilayah kerjanya saja.
“Tugas Balai Bahasa Jawa Tengah sama dengan Balai Bahasa di provinsi lainnya. Jadi, hampir semua Balai Bahasa, mulai dari Aceh sampai Papua, itu tugasnya sama, tetapi lingkup kerjanya meliputi wilayah di setiap provinsi,” jelasnya.
Citra juga menjelaskan bahwa tugas Balai Bahasa dibagi ke dalam tujuh bidang, yang dikenal dengan KKLP (Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional), yakni KKLP Perkamusan dan Peristilahan, KKLP UKBI, KKLP Penerjemahan, KKLP BIPA, KKLP Pemodernan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum, serta KKLP Literasi.
Setelah penyampaian sambutan dan pengenalan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, kunjungan itu dilanjutkan dengan pembekalan materi jurnalistik kepada siswi SMA MTA Surakarta yang diisi oleh Agus Sudono, M.Hum. Dalam penyampaiannya, Agus menjelaskan penulisan berita, mulai dari pemahaman dalam kaidah bahasa, persiapan pertanyaan untuk narasumber, pemahaman terhadap bidang yang akan dijadikan berita, serta penggunaan bahasa dalam teks berita.
“Berita itu keterangan, kejadian, laporan mengenai fakta. Jadi, tidak boleh berita itu tidak menyampaikan fakta. Informasi mengenai kejadian atau fakta itu kemudian disajikan kepada masyarakat untuk dibaca sebagai informasi,” jelasnya.
Selain menjelaskan mengenai penulisan berita, dalam pembekalan itu Agus juga menjelaskan peran dan manfaat pers serta penggunaan bahasa di dalam berita. Dia menekankan pentingnya penggunaan bahasa populer dan penggunaan bahasa yang singkat, padat, dan jelas dalam penulisan berita.
“Bahasa jurnalistik itu singkat, padat, dan jelas, tidak boleh bertele-tele dan panjang,” tandasnya. [rai/ard/nat/far/asa/aas]
*) mahasiswa FIB UNS yang saat ini magang di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah
Penyunting: Agus Sudono